Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah kembali melaksanakan kegiatan Jasa Raharja Mengajar, kegiatan kali ini merupakan kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah. Acara yang dilaksanakan pada Kamis (20/06) di Aula Rapat Kantor PT Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah ini diikuti oleh perwakilan 16 orang putra-putri Daerah Kalimantan Tengah.
Kegiatan Sosialisasi Jasa Raharja kali ini bermaterikan tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Pengenalan Manajemen Risiko yang mana sangat pentingnya pemahaman manajemen risiko atas risiko tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas dan meningkatnya jumlah korban kecelakaan meninggal dunia bagi siswa siswi generasi muda di Kalimantan Tengah.
Menurut Alfin Syahrin selaku Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Kalimantan Tengah sekaligus Risk Taking Unit untuk wilayah Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa “Jasa Raharja sudah menerapkan manajemen risiko beradaptasi dengan perkembangan standardisasi praktek Enterprise Risk Management (ERM) secara internasional, maka pengembangan sistem Manajemen Risiko Jasa Raharja dilaksanakan dengan mengadopsi standar internasional ISO 31000:2018 Risk Management – Principles and Guidelines yang telah diadopsi menjadi standar nasional SNI 8615:2018 – ISO 31000:2018.
“Risiko adalah bagian yang melekat pada setiap individu atau kegiatan organisasi. Manajemen Risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab individu atau manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran organisasi.” lanjut Alfin.
Irfan juga menambahkan bahwa pentingnya pemahaman proses manajemen risiko yang dipraktekkan melalui sebuah kasus atau kejadian real dapat memberikan manfaat pencegahan jika dapat dilakukan pengendalian yang baik dan terkontrol.
“Pelaksanaan proses manajemen yang baik mulai dari proses Komunikasi & konsultasi, pelaksanaan risk assessment yang terdiri dari Risk Identification, Risk Analysis dan Risk Evaluation, melakukan pelaporan risiko serta memonitor untuk dilakukannya review atas risiko dan efektifitas pengendalian dan mitigasi yang sudah diterapkan adalah kunci keberhasilan dalam penerapan manajemen risiko.” tutup Alfin.