Kapuas – Kalimantan adalah penghasil ragam flora salah satunya pohon nyatu. Kenapa harus getah pohon nyatu, bukan getah pohon karet. Berbeda dengan getah pohon karet, getah dari pohon nyatu lentur saat dipanaskan dan cepat mengeras saat didiamkan disuhu normal. Selain pohon ini banyak dijumpai dihutan Kalimantan, pohon nyatu juga memiliki kemampuan berkembang biak dalam waktu singkat. Hanya dalam waktu 6 bulan, pohon sudah bisa dipanen. Untuk proses pengambilan getah nyatu pohonnya harus ditebang dan dipotong-potong, bukan disadap seperti getah karet.
Getah pohon nyatu dapat disulap menjadi rupiah, bagaimana caranya. Selain gadis dayak yang cantik, Kalimantan juga terkenal dengan kerajinan tangannya. Salah satunya kerajinan tangan dari getah pohon nyatu. Pohon ini telah lama menjadi bahan baku pembuatan kerajinan tangan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah. Hingga menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, getah nyatu harus diolah melalui beberapa tahap. Awalnya batang pohon yang sudah ditebang dan dipotong-potong dipisahkan dari kulitnya.
Batang kemudian direbus. Perebusan pertama dilakukan dengan menvampurkan sedikit minyak tanah untuk memisahkan batang pohon dengan getahnya. Perebusan kedua cukup dengan air, untuk memisahkan getah nyatu dengan minyak tanah. Perebusan terakhir setelah getah pohon nyatu terkumpul untuk menambahkan warna pada getah tersebut. Setelah diberi warna, getah masuk dalm proses pembentukan Ketika getah nyatu masih dalam keadaan panas. Getah pada suhu normal akan menjadi kering dan keras.
Bentuk perahu naga atau perahu burung tingang adalah hasil kerajinan yang banyak diminati pembeli. Tak hanya itu, getah nyatu juga bisasa dibentuk menjadi replika prajurit dayak lengkap dengan baju tradisional dan senjata perang berupa Mandau dan talawang. Kerajinan unik ini cocok untuk dijadikan pajangan dekorasi ruang atau oleh-oleh khas Kalimantan. Harga kerajinan getah nyatu kisaran antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari bentuk dan ukurannya. Kerajinan getah nyatu merupakan kekayaan kebudayaan nusantara yg beragam dan perlu dilestarikan.
Penulis : Vicky Sandy Irawan